Tips Merawat Kesehatan Psikologis Orangtua
Oleh: Slamet Fatrika Santoso, S.Psi
Merawat kesehatan psikologis dimulakan dengan kesadaran. Bagi umat Islam, kesadaran yang dimaksud lahir dari keimanan yang hakiki.
Di dalam Alquran, Allah telah menawarkan cara memperoleh ketenangan hati yang paling efektif:
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (TQS Ar-Ra’du [13]: 28)
Kemudian dengan kesadaran tersebut, muncul motivasi dalam diri untuk melakukan tindakan merawat dengan melihat titik kelemahan dan kelebihan diri yang berdampak pada terganggunya kesehatan psikologis.

Diri yang sadar akan kesehatan psikologis akan membangun relasi yang baik dengan orang lain termasuk dalam menjaga hubungan asuhan orangtua terhadap anak. Selain itu juga meningkatkan kemampuan akan produktivitas, baik dalam ranah spritual maupun kecakapan diri.
Kesadaran diri menuntut akan atensi (fokus) dan interpretasi (nalar) yang mengarahkan kepada atensi kebahagian (attention of joyful).
Parents, atensi kebahagiaan ini bisa dilatih dengan beberapa cara berikut:
- Dimulai dengan bersyukur (gratitude) saat bangun tidur
Nah bagaimana kita bersyukur, ingatlah pada dua hal berikut:
Apa yang harus saya lakukan hari ini?
Apa yang harus saya takutkan hari ini?
Parents, hal ini bisa dilakukan dengan kita melakukan aktivitas zikir, atau sekiranya kita dalam kondisi yang rileks. Membiasakan dengan menenangkan diri, mempermudah jalan kesadaran. Duduk tenang sejenak, tarik napas, lalu nikmati helaan napas yang masih Allah berikan.
- Memberikan waktu kepada diri kita untuk menikmati alam terbuka
Kebanyakan orang memiliki waktu, tetapi jarang untuk menaruh perhatian dalam hal tersebut. Sehingga kondisi psikologi dalam keterkekangan. Ruang yang luas, tumbuhan yang rindang, paparan sinar matahari yang hangat, semilir angin yang menyejukkan, merupakan berbagai kenikmatan yang tersajikan yang akan menurunkan tingkat stres.
- Meluangkan waktu bertemu dengan orang saleh, orang yang kita sayangi, juga sahabat
Bertemu dengan orang-orang seperti ini, dengan melihat wajah, celoteh dan perilakunya, akan memberikan energi positif. Bahkan silaturahim dengan orang-orang tersebut memberi dukungan yang positif. Bertemu dengan mereka akan memberikan kita inspirasi dan jalan keluar dari permasalahan yang sedang dihadapi. Bersama orang saleh, kita pun bisa menjadi saleh; bersama orang sabar kita pun bisa menjadi sabar.
- Memberikan perhatian dengan sepenuh hati (kind attention) dan penerimaan
Sebagaimana Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, kita pun diberikan fitrah berkasih sayang. Karenanya kita hidup dengan orang lain, kita hidup dengan “dunia”. Maka memberikan kasih sayang penuh memunculkan aliran energi positif. Dengan perhatian yang baik bisa menumbuhkan empati, sehingga kita bisa memahami orang lain. Begitu pula orangtua bisa memahami kondisi anak, yang tentunya akan berbalik menjadi kesejahteraan psikologis di dalam keluarga. []
0 Comments