Mengajari Anak dengan Pengalaman
Oleh: Muhammad Supriadi
Apa yang anak dengar, lihat dan rasakan semua akan tumpah ruah membulatkan pemahaman baru bagi anak. Oleh karenanya pembelajaran berbasis pengalaman adalah jauh lebih baik daripada duduk di dalam kelas.
Memang ada beberapa materi yang mesti ia dapatkan di dalam kelas. Namun belajar dengan pengalaman pasti akan menarik perhatian yang lebih banyak.
Contoh pembelajaran dalam matematika: Manakah yang lebih berkesan bagi anak-anak; menghitung jumlah untung rugi di dalam kelas, atau di kegiatan market day?
Tentu kegiatan market day akan sangat berkesan, karena objek-objek belajarnya ia dapatkan langsung secara riil di lapangan. Bahkan ia tidak hanya mendapatkan pelajaran satu disiplin ilmu saja, tapi anak akan belajar juga tentang teori bisnis, tanggung jawab, komunikasi, dsb.
Terlebih lagi pembelajaran IPA, anak harus banyak bereksperimen yang dimulai dengan percobaan-percobaan sederhana sampai anak bisa membuat karya.
Pembelajaran bahasa juga akan lebih berkesan dengan teknik outing. Contoh sederhana dengan apa yang pernah kami lakukan, yakni menemui warga sekitar ke rumah-rumah atau juga melakukan percakapan bahasa Arab sederhana saat bertemu dengan tamu berkewarganegaraan Arab. Di sini mereka belajar berkomunikasi, belajar adab bertamu dan belajar bersikap sopan santun kepada orang lain.

Mengenalkan anak-anak dalam perjuangan dakwah Islam adalah satu hal yang lebih penting lagi dialami oleh anak-anak. Bisa dengan mengajarkan praktik beramar makruf ke teman-teman dekat, atau dapat pula dengan mengajak anak terlibat dalam kegiatan atau event dakwah. Di sini anak-anak akan ikut larut secara emosional.
Bahkan menurut suatu penelitian memori itu sulit hilang jika kita mampu menghadirkan suasana emosional terhadap anak. Ini akan menjadi long term memory untuk mereka.
Contoh yang paling sederhana adalah, kita sangat sulit melupakan kejadian yang paling membahagiakan atau paling menyedihkan dalam hidup kita. Padahal kejadian tersebut terjadi beberapa tahun silam.
Oleh karena itu mulai dari sekarang jangan ragu mengajak anak jalan-jalan (outing), fieldtrip, atau membuat proyek-proyek sederhana. Dan jangan lupa buat rekayasa kegiatan tersebut oleh kita, sehingga anak-anak tidak menyadari bahwa ia sedang kita kondisikan dalam pembelajaran beberapa ilmu tertentu.
Selamat membuat proyek!
0 Comments