Suami Istri Harmonis, Karakter Anak Menjadi Baik
Oleh:
Ummu Haqqi (Peserta Parade Parenting Quki School 2021, dari Palembang)
Pernyataan anak adalah miniatur orang dewasa membuat orangtua salah paham dalam mempersepsikan anak. Pemahaman tersebut memengaruhi pola pengasuhan orangtua terhadap anak.
Semestinya orangtua menyadari bahwa anak adalah karunia Allah yang memiliki kebutuhan berbeda dari orang dewasa.
Pola pengasuhan orangtua terhadap anak akan mewarnai tumbuh kembangnya. Kelak anak-anak akan tumbuh dewasa sebagai produk dari pola pengasuhan orangtua di dalam keluarga.
Tak bisa dipungkiri, setiap orangtua pasti menginginkan anak menjadi saleh, sekalipun dirinya jauh dari predikat saleh. Kenyataannya, anak bukanlah mesin audio yang baik, sehingga mereka tidak bisa mendengar segudang nasihat orangtua tentang kebaikan lalu dipraktikkan begitu saja.
Namun, anak adalah mesin visual terbaik dari orangtuanya, sehingga anak memiliki kemampuan plagiat berkali lipat terhadap perilaku orangtua. Untuk itu, sangat ditekankan untuk membina keharmonisan di dalam rumah tangga, agar anak mendapatkan kasih sayang dari orangtua, karena memang itulah yang dibutuhkan anak.
Menghadirkan “sakinah mawaddah wa rahmah” dalam rumah tangga, akan membuat orangtua mampu memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya. Bukankah itu tujuan utama dalam sebuah pernikahan?
Jadilah orangtua yang saling support dalam kehidupan suami istri, sehingga akan menghadirkan keharmonisan dalam rumah tangga. Rumah tangga yang harmonis akan membentuk karakter anak menjadi pribadi yang tangguh dan mampu menjadi pemimpin di masa depan. []
0 Comments